Ponsel Pintar untuk Adik Pintar

Share:
Hai, sapa saja aku Rendy. Cowok ganteng, yang bilang mama aku. Aku sekarang masih kuliah semester 6 di Perguruan Tinggi Swasta. Eitsss, swastanya ngga jelek-jelek amat kok. Hehe Kalo ditanya, siapa orang yang paling aku sayang. Aku bakal jawab, adik aku.

dik shinta

Kenapa sayang adik? Ya, karena..... satu, adikku cantik. Agak lucu kalau cantik jadi alasan ya? Tapi, serius deh. Adikku cantik banget. Beruntung punya adik cantik kaya dia.

Yang kedua, adikku cerdas. Adikku senang matematika, berbeda denganku yang malah jauh dengan matematika. Adikku tidak senang bahasa inggris, tapi aku senang. Yah, limapuluh-limapuluh lah ya, hehe Adikku tau, kapan dia harus belajar dan kapan dia harus main. Cerdas banget kan? Dan anehnya lagi, dia selalu mudeng sama apa yang dia pelajari.

Yang ketiga, karena adikku penyayang. Hidup itu kaya roda, kadang diatas, kadang dibawah. Kadang adikku yang dimarahin mama, kadang juga aku yang dimarahin mama. Walaupun intensitasnya ngga sering sih. Tapi, asal kalian tau, ketika aku yang dimarahin mama, adikku selalu menenangkan tangisku. Kadang malah dia yang bersikap seperti anak dewasa.

gadis berkerudung

Yang keempat karena adikku, harta yang aku miliki setelah mama ku. Dari kecil aku selalu ingin makan bersama adik. Sampai-sampai ketika ada pengajian atau rapat, snack box yang aku dapat akan aku bawa pulang dan dimakan bersama adik dan mamaku. Itu aku tiru dari kebiasaan mama yang selalu membawa pulang snack box yang didapat dari manapun.

Satu makan, makan semua.

Itu sih sedikit wejangan lama. Hehe.

Yang kelima karena adikku bisa masuk SMA Negeri favorit yang dulu mamaku juga sekolah. Ada seneng sedihnya adikku masuk SMA itu. Senangnya, adikku bisa bermain dan belajar dengan anak-anak yang pintar.

Sedangkan sedihnya, adikku harus melengkapi fasilitas penunjang. Hal ini dipicu oleh paksaaan, biar adikku bisa up to date dan komunikasi sama temen-temennya lancar. Ya, mau gimana lagi, itu sii emang ngga ada di kurikulum sekolahannya. Tapi, kan temen sekelasnya sekarang ini sudah ngga sekampung. Antar sekolah sama rumah aku, cukup jauh. Dari ekspektasi yang ada itu tidak sesuai dengan realitanya.

Adikku harus berangkat sekolah dengan ponsel bekas dari aku. Kalau kalian mau tau, ponsel itu sudah sangat menjengkelkan. Terlalu sering blank dan desainnya buluk. Maka dari itu, aku ikut lomba blog elevenia, siapa tau menang dan dapat hadiah untuk membelikan adikku ponsel.

foto anak kecil
foto hasil jepretan hp buluk
Hadiah ponsel itu karna aku udah janji ngebeliin dia ponsel sewaktu ulang tahun dia ultah. Minimal jadi penyemangat dia sekolah, penghubung silaturrahmi dan menikmati kemajuan teknologi yang ada. Semakin berkembang cara belajarnya, jadi kan ngga cuma ngelihat buku tulis dan buku paket.

Bisa lihat tutorial di youtube yang banyak variasinya atau bahkan dia membuat tutorial di Youtube atau menjadi tutorial blogger yang keilmuan, kayaknya sih blogger yang begitu belum banyak. Hehe Mungkin bisa jualan online juga, bisa nambah uang jajan dan meringankan pengeluaran mama. Bisa mulai cari tempat kuliah Negeri sesuai keinginan hati dia. Jadi sudah mulai di persiapkan, berkas apa saja yang dibutuhkan. Keahlian yang dapat menunjang dan tentunya nilai yang memenuhi. Update pendaftarannya dan perkembangan dari tahun-ke tahun.

handphone

Dengan mempersiapkan dari awal. Semoga ngga kaya aku, dapetnya swasta bagus tapi mahal. Hehe Semua itu bisa dilakukan dengan ponsel pintar. Semoga aja adikku suka akan kado yang sudah pernah aku janjikan. Terimakasih elevenia sudah mengadakan lomba blog ini. Semoga pemenang yang mendapat hadiah tidak lupa menyisihkan 0,25%nya untuk yang membutuhkan. Semangat menulis dari blogger ganteng.

bukit tranggulasih

No comments